SEKOLAH DAMBAAN KU



Haiiiiiiiiiiiiiii semuaaaa semuaa pelajar yang ada di indonesiaaaa. Di postingan saya kali ini saya akan membahas tentang “Sekolah Dambaan” .


Bagi saya, sebagai seorang remaja yang masih berkesempatan untuk menikmati masa depan sebagai pribadi yang sukses, memiliki sebuah dambaan merupakan hal yang harus. Karena menurut saya, sangat jelas, dengan memiliki sebuah dambaan, saya akan semakin termotivasi untuk tidak berjalan di tempat. Saya akan memiliki semangat lebih untuk membuat perubahan dalam segala aspek kehidupan. Saya termotivasi untuk bisa mendapatkan ‘dambaan’ saya dengan usaha maksimal yang bisa dilakukan.

Salah satu aspek yang sangat penting adalah pendidikan, pendidikan disekolah di daerah daerah kecil di negeri kita masih banyak yang kurang bermutu. Dari mulai sarana dan prasana nya. Kita lihat saja di berita-berita televise, banyak sekolah yang atap bangunannya sudah jebol, meja dan kursi sudah lapuk, bahkan guru yang mengajar pun sangat minim. Padahal, dari yang saya amati, motivasi pelajar didaerah tersebut untuk menuntut ilmu sangatlah tinggi. Mereka rela untuk menyebrangi jembatan yang rusak demi kesekolah, bahkan menerjang kuat arus sungai sekalipun.


 kasian kan?






Dan dipostingan saya kali ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar di daerah ‘Kota’ yang memiliki sarana dan prasarana yang baik untuk menuntut ilmu. agar kita semua termotivasi mengejar ‘dambaan’ kita. Karena kita semua HARUS semangat mengejar dambaan yang kita inginkan, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa INDONESIA? Generasi muda lah yang akan meneruskan INDONESIA, membangun negeri kita agar menjadi Negara maju. Apakah mau  semakin lama banyak sekolah yang tak layak di negeri ini? Apa mau anak cucu kita nanti harus menyeberangi sungai untuk belajar? Mau? Apakah mau Indonesia tetap menjadi Negara berkembang?  TIDAK KAN! 

MAU TERUS MENERUS BEGINI?!





Dari sekian banyak dambaan saya, salah satunya ialah “SEKOLAH DAMBAAN” , dengan beberapa aspek dambaan yaitu :


1.Guru :  “guru adalah orang tua kita disekolah” dari dulu, saat menginjak bangku sekolah dasar, saya sering sekali mendengar kalimat tersebut. Tapi, disekolah saya dulu ada guru yang ‘killer’. Saya bingung, karena bukannya orang tua itu ‘melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan dan memberikan kasih sayang’ . saya mengerti setiap individu mempunyai sifat berbeda beda, tapi bukan kan mengajar anak dengan membentak, malah membuat anak tersebut tidak berkonsentrasi dalam menangkap pelajaran yang di berikan. anak akan takut, dan merasa gugup jika diberi pertanyaan dengan dibentak dan jadi nge-blank . Bahkan jadi takut untuk menjawab pertanyaan, bukan karena tidak tau, tapi karena takut dibentak jika salah (sumber; doc.pribadi).


 
Dan guru dambaan saya adalah yang bisa mengerti anak anak muridnya, bisa mempraktekan ke kehidupan nyata apa yang diajarkannya. Bisa membuat kita tertarik untuk menangkap ilmu yang diberikan. Bisa membuat kita tidak ragu menuangkan imajinasi kita dalam membuat tugas praktek yang ditugaskan. ^^ dan bisa menghargai hasil karya murid, walaupun tidak terlalu memuaskan. Karena dengan memberi pujian tapi juga kritikan secara halus akan membuat murid lebih termotivasi membuat sesuatu yang LEBIH dari sebelumnya. Guru dambaan saya juga yang humoris, agar kita tidak terlalu tegang , dan menghangat kan suasana dengan humor humor oleh guru tersebut. ^^ jika kita menyukai guru itu, dengan sendirinya kita akan asik dipelajaran yang diberikan. Semua akan mudah jika kita belajar menyukai dengan hati.

asikk kalo gini



jadi senaaaang sekolah hehe


2. Fasilitas dan lingkungan sekolah
Fasilitas sekolah dambaan saya adalah yang bisa menunjang proses belajar, yaitu seperti adanya wifi. Dengan wifi disekolah kita bisa memanfaatkannya dengan mencari ilmu ilmu yang bermanfaat, atau juga kita bisa browsing pelajaran pelajaran yang kita tidak mengerti sebelum nya. Menggunakan situs YouTube untuk melihat praktek ipa yang belum jelas. Karena internet bagi pelajar seperti saya selayaknya digunakan untuk hal hal positif.  Pokoknya yang menunjang proses belajar siswa seperti dari hal kecil yaitu kipas angin, kalau siswa kepanasan, BAGAIMANA BISA KONSENTRASI?



Lingkungan sekolah dambaan bagi saya yang banyak pohon, penuh penghijauan , yang asri dan nyaman. Dan mengenai aspek lingkungan tersebut, selayak nya seluruh  warga sekolah yang membuat semua itu tampak hidup. Semua pasti suka dengan suasana yang rapi, bersih, tapi hanya ‘beberapa’ saja yang menerapkan dari dalam jati diri nya untuk di aplikasikan ke dunia nyata. Untuk itulah, sepatutnya dari dalam diri kita sendiri menanamkan untuk kebersihan. Kita tidak mau kan banyak warga sekolah sendiri yang terkena penyakit akibat lingkungan kotor? Dan akhirnya menular? Dan akan sangat mengganggu kita dalam proses mengejar cita cita. Lebih parahnya lagi, jika sudah terlambat diobati bisa-bisa cita cita kita hanyalah sekedar pengharapan. Serem kan? Maka dari itu jagalah kebersihan!

 Lingkungan dambaan saya juga yang tidak berisik, tidak di tepi jalan raya. Karena kebisingan tentu akan sangat berpengaruh dalam proses belajar dan mengajar. Karena ditepi jalan raya pasti banyak kendaraan yang berlalu lalang, jika tidak ada penghijauan/pohon-pohon yang menyerap polusi, pasti asap-asap kendaraan tersebut imbasnya ke kita kan?? Oleh sebab itu, saya mendambakan sekolah yang tidak di tepi jalan raya.

KAN GAENAK BELAJAR GINI


 


3. Hubungan Guru dan Orang tua

Menurut saya, hubungan guru dan orang tua itu sangat penting. Karena untuk lebih mengerti seorang anak, kepribadiannya disekolah dan dirumah. Tetapi, menurut saya juga jika ada anak yang bertindak melanggar aturan sekolah, seharusnya jangan langsung diberi skors karena bagi saya itu akan membebani anak tersebut . karena, jika ia terus dirumah dan memiliki orang tua yang pemarah yang memarahi nya dikarenakan skors tersebut, anak itu akan terbebani karena tidak punya teman yang bisa berbagi keluh kesahnya dirumah. Dan pada akhirnya, ia harus diam sendiri dirumah dan mengubur sendiri persaannya.



Yang pernah saya baca 67, 8% pelajar ke sekolah hanya untuk bertemu teman bukan untuk sungguh sungguh belajar. Jadi, peran seorang teman atau pun orang tua, guru sangat penting bagi perkembangan anak. Jika pelanggaran yang dilakukan ‘berat’ mungkin bisa dilakukan bimbingan konseling terus menerus, karena tidak ada asap jika tidak ada api , mungkin siswa tersebut ada sesuatu yang membuatnya melanggar aturan. 

                                                                

Jika seorang siswa melanggar aturan, memanggil orang tua adalah tindakan yang tepat sekali. Tetapi, ada hal yang harus diperhatikan. Seperti, seorang guru bagi saya, harusnya memberi tau tentang kelakuan anak yang melanggar aturan kepada orang tuanya dengan cara halus, tidak dengan menjelek-jelekan kelakuan anak tersebut. Yang menyebabkan anak itu dimarahi sesampainya dirumah. (sumber;pengalamanteman)
 

4. tugas dan pekerjaan rumah


 
Tugas dan PR untuk pelajar itu penting untuk membangun prilaku rajin dan mandiri sejak dini. Tetapi, tugas dan PR yang diberikan juga harus dengan batasan. Kebanyakan guru kadang mengira murid muridnya sangat rajin disekolah maupun dirumah, sampai-sampai memberi tugas yang melampaui batas/ berlebihan. Hal ini harus diperhatikan, karena murid-murid juga mempunyai titik jenuh, bahkan murid ter-rajin sekalipun. Terkadang, tugas yang diberikan berlebihan sampai membebani orang tua. Seperti memberi tugas merangkum catatan sampai dengan 5 double folio bolak balik dengan rentan waktu hanya satu hari. Memberi PR di Lembar Kerja Siswa dari bagian A sampai pengayaan dengan total soal 100 dan dikumpulkan esok harinya dengan alasan untuk NILAI ULANGAN.(doc.pribadi)


Karena kelelahan, siswa ketiduran dan tidak mengerjakan tugas tersebut sampai tuntas. Dan pada esok harinya, akhirnya siswa mengerjakan tugas itu bersama-sama disekolah dan ada juga yang mencontek. Terlebih parah lagi, ada yang bangun kesiangan karena tidur terlalu larut dan pada akhirnya tidak sekolah.  Karena untuk NILAI ULANGAN HARIAN, orang tuanya lah yang mengantarkan tugas tersebut ke sekolah anaknya, ini pasti sangat merepotkan. MUNGKIN dari situlah asal mencontek, tapi malah jadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Tapi sepatutnya itu TIDAK BOLEH DITIRU karena di dunia ini kejujuran sangat lah mahal. Kalau bukan dari diri kita sendiri yang melaksanakan kejujuran, bagaimana nanti anak cucu kita?



5. Harapan Untuk Pendidikan Indonesia ke Depan

Harapan saya simple, untuk mewujudkan cita-cita dambaan di negeri dambaan saya, saya mengharapkan pendidikan yang layak tidak hanya di kota kota besar saja, tetapi lebih ditinjau untuk saudara-saudara kita yang di desa kecil yang memiliki semangat tinggi untuk belajar. Karena untuk mewujukan INDONESIA YANG MAJU generasi muda perlu BERSAMA-SAMA membangunnya. Bukan hanya segelintir orang saja. Agar kita semua juga bisa menjadi “Pahlawan tanpa tanda jasa Dambaan”
  
Tulisan ini juga untuk mengkuti Sekolah Dambaanku Blog Competition
yang mau ikut silahkan klik aja ini ;) YOOOOOOK IKUTAAAN YOOK http://youth-esn.16mb.com/sekolah-dambaanku/sekolah-dambaanku-blog-competition/




 

 
 

Komentar

  1. Hai anggun, salam kenal yaa.. kamu dapet award, cek blog aku aja ya :)

    BalasHapus
  2. halo sima , salam kenal juga, terimakasih ya:))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita dan Dunia Perkancutan

Cinta?